Sabtu, 24 September 2011

Mempromosikan Kajian Pelajaran Sebagai Salah Satu Cara Membangun Guru Matematika Profesional di Indonesia


Oleh : Dr. Marsigit, M. A
Reviewed by :  Hany Tri Wahyono

Memikirkan latihan guru yang baik dalam matematika dengan konteks berbeda melalui VTR ditunjukkan untuk menambah motivasi dan kualitas guru dalam mengembangkan kompetensi mengajar mereka. VTR (Video Tape Recorder) untuk pendidikan guru dan gerakan reformasi dalam pendidikan matematika, khususnya untuk mengembangkan kajian belajar memiliki beberapa manfaat seperti ringkasan singkat pelajaran dengan penekanan pada masalah-masalah utama dalam pelajaran, komponen pelajaran dan kejadian utama di kelas, serta masalah untuk didiskusikan dan dipikirkan bersama guru mengamati pelajaran.
Pada umumnya kegiatan merefleksikan pengajaran matematika melalui VTR dalam program latihan dipandang bagus dan berguna oleh guru. Guru memandang bahwa kegiatan butuh disosialisasikan kepada wilayah lain dalam rangka agar banyak guru dapat mempelajari metode tersebut. Mereka merasakan jika pengajaran direfleksikan dalam VTR menjadi model yang dapat juga di implementasikan dalam konteks Indonesia. Bagaimanapun dirasakan bahwa tidaklah mudah untuk melaksanakan hal tersebut. Guru mengerti bahwa melaksanakan model yang baik dalam pengajaran matematika direfleksikan dalam VTR. Para guru perlu untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar dan kompetensi dari kandungan pengajaran. Mereka merasakan bahwa para guru membutuhkan peningkatan kompetensi mereka dalam menyiapkan rencana pembelajaran dan membuat lembar kerja siswa.
Berdasarkan para guru, kebanyakan siswa tidak siap atau tidak mampu untuk mengungkapkan ide mereka. Hal tersebut membutuhkan waktu agar siswa dapat membiasakan untuk melakukannya. Kebanyakan sekolah kekurangan fasilitas pendidikan dan guru perlu mampu mengembangkan media pengajarannya.
Yang paling sulit untuk dilaksanakan dalam pelatihan pengajaran adalah masalah waktunya. Beberapa guru merasakan bahwa tidaklah mudah untuk mengimbangkan pencapaian kompetensi siswa dan mempertimbangkan proses mereka dalam belajar. Para guru berharap bahwa sekolah dan pemerintah mendukung perkembangan professional mereka termasuk kesempatan untuk mendapatkan pelatihan, partisipasi dalam konferensi, partisipasi dalam perkumpulan guru. Guru-guru merasakan bahwa dalam perkumpulan guru mereka mampu mendiskusikan juga mengembangkan rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa. Disarankan bahwa program pengembangan guru profesional sebaiknya berdasarkan kebutuhan guru, dan karena dibutuhkan untuk menilai program. Mereka juga berharap sekolah dan pemerintah membuat fasilitas pendidikan dan meningkatkan gaji mereka. Karena itulah saat ini profesionalisme guru perlu banyak mendapat perhatian agar pendidikan akan terus meningkat tanpa mengalami penurunan dalam pelaksanaannya.

Mathematics Learning Aided Calculator: Case Studies Texas Instrument TI 89 Calculator Use on PBM Matematika in SMK MUHAMMADIYAH IV YOGYAKARTA

By: Dr. Marsigit M. A
Reviewed by: Hany Tri Wahyono


In modern country calculator get important role on process mathematics learning. This thing showed with use calculator on mathematics learning from primary school until higher education. Not only that, research about graphic calculator showed with some journal, book, conference report and discuss about graphic calculator. Kind of calculator develop with fast, looked from calculator use there are two kind that is generic calculator and scientific calculator. Calculator that has mathematics method is scientific calculator. One of scientific calculator is graphic calculator that can complete mathematics task with fast and appear it be graphic form. As help tool, calculator have important role to develop students thinking, teacher should teach their students about this technology.
The goal of case studies is to identify graphic calculator use when mathematics learning process and knowing student response to graphic calculator use, understand teacher and student activity in mathematics learning. Researcher presence need when mathematics learning process to figure out the fact that occurred. Then research site is in SMK Muhammadiyah IV Yogyakarta. To get image about calculator use in mathematics learning process, researcher first introduce calculator to the students. Because researcher be given chance to teaching, so first step is to make understand that calculator important in mathematics learning process. Then after that researcher collect the data as information from the research.
From the research we can get stages of calculator use as assistive devices mathematics learning in SMK Muhammadiyah IV Yogyakarta, can do as:
First stage is comprehension about graphic calculator significance. Essence from that comprehension process is to describe about graphic calculator.
Second stage is comprehension on theory and use of graphic calculator to complete the equation and inequalities.
Third stage is insert problem data to graphic calculator
Fourth stage is to interpretation the screen view of graphic calculator and give conclusion
      Also from the research, graphic calculator has aspects of the utilization in mathematics learning as follows:
       a. Graphic calculator use to determine and match graphic image, answer the set of completion 
            b. Graphic calculator to give real experience about graphic image 
            c. Completion about equal and inequalities with command, symbolic and graphic manipulation 
            d. Accelerate completion of mathematics problem 
            e. Express mathematics sentence to calculator and reveal each calculator screen view into mathematics sentence
            f. Mathematics learning more attractive and solving mathematics problem easier 
           g. If graphic calculator use without offset capability to understand operation procedure and mathematics thinking then it can cause high level of dependence, lost confidence, and lazy thinking

Bahasa inggris Untuk Pendidikan Kejuruan

Oleh : Dr. Marsigit M. A
Reviewed by : Hany Tri Wahyono

Pendidikan kejuruan atau terkadang dibilang pendidikan kari dan teknik memiliki tujuan menyiapkan pelajar yang dapat langsung berkarir dalam dunia kerja. Dalam rangka untuk mewujudkan standar internasional atau SBI dibutuhkan dukungan dari tenaga pengajar yang professional dan berkualifikasi, juga managemen dan fasilitas yang bagus. Selain itu staff akademik sebaiknya juga dapat melakukan relevansi program, efisensi, efektibilitas, akuntabilitas, dan membenarkan program. Untuk beberapa alasan tersebut diwajibkan bagi guru SMK untuk dapat mengkomunikasikan pengetahuan kejuruan, ketrampilan dan pengalamannya dalam bahasa inggris.
Kunci sukse dalam proses belajar mengajar adalah berkomunikasi. Kerangka untuk serangkaian interaktif bahasa inggris dimediasi tugas-tugas yang mendorong guru untuk memenuhi persyaratan baik itu persyaratan kurikulum kebutuhan belajar serta kepentingan murid mereka. Untuk mengembangkan bahasa inggris pada sekolah kejuruan perlu dilakukan persiapan bahasa inggris untuk mengajar dan mengembangkan kurikulum dalam bahasa inggris.
Kompetensi dasar pendidikan difokuskan pada hasil pembelajaran bukan saat memasuki proses pembelajaran. Kompetensi disini merefleksikan penjelasan dari ketrmpilan, pengetahuan, sikap dan kebiasaan yang memenuhi kemampuan efektif dari persoalan nyata atau kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan dan perkembangan kepariwisataan. Kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan silabus dalam bahasa inggris. Setelah bagian tersebut tercapai maka isi pengajaran juga perlu dikembangkan dalam bahasa inggris, dan yang terakhir membangun rencana pembelajaran dalam bahasa inggris. Yang memiliki pengaruh dalam pembelajaran dengan bahsa inggris yaitu dengan menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran dengan bahasa inggris.
Sejalan dengan konsep kompetensi komunikatif, factor-faktor berikut sebaiknya ada dalam pendidikan kejuruan melalui bahasa inggris:
      1.   Kelancaran dan penerimaan bahasa sebaiknya diperhatikan oleh guru
      2.   Siswa diharapkan untuk berinteraksi dengan siswa lain untuk berkomunikasi isi dari teknis pembelajaran dalam bahasa inggris
      3.   Siswa harus diberi kesempatan cukup untuk mengembangkan isi pembelajaran sesuai bahasa inggris
      4.   Peran guru tidak hanya memfasilitasi komunikasi dari isi pembelajaran, tapi jugamemfasilitasi bahasa inggris sebagai komunikasi
      5.   Perlu bagi guru untuk mendorong siswanya membiasakan berbicara bahasa inggris dalam setiap kesempatan
      6.   Guru perlu untuk mengembangkan media dan alat bantu pembelajaran yang mendukung baik isi pembelajaran maupun kaitannya dalam bahasa inggris

Minggu, 18 September 2011

Usaha Meningkatkan Motivasi Siswa Belajar Matematika dengan Beberapa Alat Bantu Pengajaran di SMP 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakrta, Indonesia


Oleh: Dr. Marsigit M. A
Reviewed by: Hany Tri Wahyono

Salah satu usaha dari guru adalah meningkatkan ataupun memberikan motivasi dalam pembelajaran matematika di SMP dengan membuat proses pembelajaran matematika menjadi nyaman, menarik untuk dikaitkan dengan kebutuhan sehari-hari. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam matematika tidak jauh dari peran guru sebagai pemberi informasi, komunikator dan fasilitator. Metode pengajaran yang digunakan guru dapat menghubungkan interaksi antar sesama guru dan juga murid.
Sikap siswa dipengaruhi dua factor, yaitu internal dan eksternal. Sama halnya kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar juga banyak dipengaruhi dua faktor tersebut. Dalam factor eksternal, guru harus memotivasi siswa berkaitan dengan mendasari bimbingan dari kalimat Ki Hajar Dewantoro “Ing Madya Mangun Karsa” yang berarti guru harus banyak memberikan motivasi, dapat juga diimplikasikan dalam memotivasi siswanya seorang guru juga harus kreatif. Pertolongan dari guru bermanfaat dalam membantu proses abstraksi dari siswa. Adanya diskusi antar individu maupun kelompok dalam pembelajaran, yang berkaitan dengan kalimat Ki Hajar Dewwantara “Tut Wuri Handayani” yang berarti guru harus tetap menjaga dan membiarkan siswa menemukan jalan mereka sendiri, namun masih tetap memberikan bantuan jika dibutuhkan.
Dalam metodologi penelitian terdapat konteks dari penelitian tersebut. Disini penelitian adalah kegiatan penelitian di dalam kelas yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukian dalam kelas. Peneliti bergabung dengan guru matematika di kawasan Kulon Progo. Penelitian dilakukan di kelas IIA SMP 5 Wates, Kulon Progo dalam tiga kuartal pertama tahun akademik 2001/2002. Data penelitian tentang kejadian khusus yang terdapat di dalam kelas dan lembar pertanyaan menyangkut motivasi dalam proses belajar mengajar atau diskusi.
Rencana pelaksanaan dibagi menjadi dua dengan siklus pendek dan siklus panjang/lama. dalam teknik pengumpulan data peneliti mengumpulkan data kualitatif untuk menemukan tingkat penambahan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan penelitian kelas dipertimbangkan manjadi sukses jika ada penambahan tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut tidak diarahkan ke perolehan nilai NEM walaupun itu akan menuju pada peningkatan prestasi belajar.
Hasil ditunjukkan bahwa kegiatan penelitian menggunakan beberapa bantuan mengajar berupa model dalam matematika untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Melihat hasil dari penelitian, peneliti menyarankan guru matematika di SMP dalam proses belajar mengajar mereka sebiknya menggunakan metode yang bervariasi untuk memotivasi siswa dan menghindarkan siswa dari rasa bosan serta selalu menggunakan demonstrasi yang membantu menjelaskan konsep, ide,definisi atau prosedur  yang pasti secara optimal.