Sabtu, 15 Oktober 2011

Melihat Secara Kritis Pendidikan Matematika Tingkat Internasional


Oleh :  Dr. Marsigit, M. A
Reviewed by : Hany Tri Wahyono

Teori pembelajaran dalam perspektif internasional ditinjau dari kedewasaan. Orang dewasa yang utama mengerti mengapa mereka butuh mengetahui sesuatu sebelum mereka benar-benar menggunakan waktu mereka untuk mempelajari suatu hal. Kebanyakan orang dewasa memiliki citra diri yang terbetuk sepenuhnya dan cenderung menjadi marah ketika yang diharapkan tidak dihasilkan dalam situasi pembelajaran. Orang dewasa perlu untuk merasakan jika pengalaman hidup mereka penting untuk membantu membuat koneksi antara pengetahuan lama dan pengetahuan yang baru. Secara umum lebih melakukan persiapan untuk situasi pembelajaran. Lebih termotivasi dengan intrinsic daripada anak-anak. Mereka berada pada situasi pembelajaran karena pilihan dan tidak membutuhkan motivasi ekstrinsik berupa hadiah seperti yang dilakukan pada anak-anak.
Bukti empiris dari siswa dalam belajar matematika dalam studi ilmu pengetahuan dan matematika ketiga perlu diperhatikan perbandingan dari kemampuan siswa, persiapan siswa, buku catatan, gaya mengajar. Pembelajaran transformatif (bukan pengajaran transformatif) terjadi dimana pelajar mengalami kejadian yang aktif, satu yang menunjukkan perbedaan diantara apa yang mereka piker mereka tahu dan apa yajng sebenarnya terjadi. Versi lebih awal dari teori ini diidentifikasi sebagai kejadian tunggal. Pelajar kemudian memulai mengungkapkan asumsi tentang kondisi mental mereka dan bagaimana informasi baru cocok dengan pikiran mereka. Mereka kemudian memulai menginvestigasi pandangan alternatif.
Seorang pelajar terlibat dalam diskusi lain tentang asumsi yang sudah dipikirkan sebelumnya dan informasi baru yang dipelajari selama proses pencarian  fakta dan ide dari mereka, meninjau kembali asumsinya untuk membuat mereka merasa lebih baik dengan situasi yang baru. Dalam pembelajaran transformatif pelajar memulai mengambil asumsi baru ke dalam prakteknya. Belajar matematika perlu diteruskan dan dilakukan, kemudian menganalisis dan memperbaiki kegiatan prakteknya dalam kelas, juga menjadi sumber teman sejawat dan profesinya. Rekomendasi untuk mengembangkan pengajaran matematika dapat dilakukan dengan menjalankan akuntabilitas untuk proyek nerkelompok, dibutuhkan partisipasi dalam beberapa peran setiap periode kelas, menemukan perpaduan yang cocok dari pedoman, struktur dan visibilitas untuk semua kelompok. Mendorong diskusi antar kelompok dan memberi pekerjaan/tugas individu dalam rangka menuju kerja kelompok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar