Jumat, 30 September 2011

Mengembangkan ICT untuk Pengembangan Guru Matematika Profesional Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah : Penggunaan Video dalam Pembelajaran


Oleh : Dr. Marsigit M. A
Reviewed by : Hany Tri Wahyono

Kebanyakan calon guru khususnya matematika memiliki sedikit kesempatan untuk memeriksa pengajaran efektif dalam suatu kelas saat ini sebanyak pengalaman pengajaran pertama yang didasarkan dalam kelas tradisional dimana aturan menggunakan metode dalam pemecahan masalah. Dengan kata lain, mereka kekurangan pengalaman yang berarti berdasarkan pengamatan kelas yang kompleks dan interaksi yang cepat. Penggunaan Video Tape Recorder (VTR) adalah salah satu aspek pengembangan ICT untuk mempromosikan pengembangan guru professional. Melalui kegiatan belajar mengajar, beberapa guru di Indonesia memiliki pengalaman untuk merefleksikan pengajaran mereka melalui VTR. Refleksi latihan mengajar yang baik dalam matematika dari konteks yang berbeda melalui VTR ditunjukkan untuk jelas mendorong dan memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar mereka. Dalam beberapa bagian kegiatan program pengembangan pengajar professional di Indonesia, refleksi melalui VTR dari konteks Jepang dan Indonesia menghasilkan persepsi guru bahwa model pengajaran matematika yang baik dapat dimungkinkan diimplementasikan di Indonesia. Bagaimanapun, pengajar menyadari bahwa untuk implementasi model bagus ada beberapa kendala mendasar yang harus diatasi.
Pengajaran yang direfleksikan dalam VTR menjadi model bagus yang dapat diimplementasikan dalam Indonesia, namun bagaimanapun hal tersebut tidaklah mudah dilakukan. Persepsi guru tentang VTR, yaitu mengakui bahwa VTR adalah model yang bagus untuk mengajar matematika, hal tersebut butuh disosialisasikan kepada guru-guru yang lain, mereka berharap dapat mendiskusikannya dengan rekan-rekan setelah pelatihan, selainitu pengajaran dalam VTR beberapa masih mengalami kendala untuk mengimplementasikannya yang datang dari kekurangan waktu para guru, ketidaksiapan murid, dana yang terbatas, dan kekurangan fasilitas pendidikan.
Para guru berharap bahwa sekolah dan pemerintah mendukung perkembangan professional mereka termasuk kesempatan untuk mendapatkan pelatihan, untuk berpartisipasi dalam konferensi dan juga kelompok pengajar. Guru-guru merasakan bahwa dalam kelompok pengajar yang terdiri dari guru-guru, mereka mampu mendiskusikan dan mengembangkan rencana pembelajaran dan lembar kegiatan siswa. Para guru menyarankan bahwa program pengembangan keprofesionalan guru harus didasarkan kebutuhan para guru dan karenanya dibutuhkan penilaian sebelum program. Mereka juga berharap sekolah dan pemerintah menambah fasilitas pendidikan dan meningkatkan gaji mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar